Brothers Become Lover


Love

By : Joseph

 

Aditya POV

Sejenak aku terdiam meresapi udara segar di sekitar bukit ini. Semilir angin membuai anganku untuk mengejar masa depanku di sini. Rumput hijau nan tinggi tersebar merata di hadapanku saat ini, membuat mata coklat beningku tak kunjung bosan menatap mereka. Gulungan awan menambah suasana di sini semakin teduh. Baru kali ini aku merasakan kenyamanan ini, meski telah 18 tahun aku lalui dengan gembira. Ingin sekali aku rebah di tempat ini bersama orang yang aku cintai.

“Adit. Aditya Permana, ayo nak sudah saatnya untuk pergi!” itu suara papaku, Bayu Permana. Dia sudah memanggilku untuk pergi dari sini.

 

Kami sekeluarga baru datang di sini untuk membuka lembaran baru keluarga Permana. “Ahh.. Kau ini kenapa lama sekali? Hoamm….” sapaan tajam Kak Kevin sambil menguap saat aku masuk ke dalam mobil.

 

“Kakak ini, baru 5 menit aja protes,” Cibirku pura-pura kesal.

“Biarin, week..” canda Kak Kevin sambil mengacak-acak rambutku.

 “Eh, kalian berdua ini, sudah-sudah” lerai mamaku, Siska Purnamaningsih. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti bercanda, dan memutuskan menikmati perjalanan ke rumah baru kami.

 

Perjalanan menuju rumah baru kami tak memakan banyak waktu. Hanya sekitar 15 menit kami sudah sampai di halaman rumah kami yang megah namun berarsitektur minimalis. Aku, kak Kevin dan Mama turun dari mobil. Disusul papa, yang tadi sedang memarkirkan mobil terlebih dahulu. Sekilas terlihat rumah kami yang bertingkat dua dengan tembok bercat putih bersih serta pekerangan rumah yang asri penuh dengan bunga mawar. . “Ayo masuk..” ajak papa membangunkanku yang sedang tenggelam dalam kekaguman rumah baru kami . Kemudian kami semua masuk kedalam rumah baru kami. Kami berjalan menyusuri  bagian belakang ruma kami. Di bagian belakang rumah baru kami terdapat kolam renang yang cukup luas. Menambah paparan keharmonisan yang begitu memikat mata.

 

“Papa aku sama Adit renang dulu ya..” ujar Kak Kevin sambil menarik tanganku menuju kolam renang. Hobi kami memanglah sama, mulai dari renang, basket, memasak, serta olahraga.

 

Papa mengangguk, “Hati-hati airnya dingin lho,” ujar papa sambil membalikan badannya. Dia berjalan  menuju kamarnya, mungkin dia ingin tidur. Karena sekarang ini sudah menunjukkan jam 6 sore.

 

Sesampainya di kolam renang, Kak Kevin langsung melucuti semua pakaian yang dia pakai hingga hanya menyisakan celana dalamnya saja. Tubuhnya yang terpahat sempurna, membuatku iri. Bukannya aku tidak bersyukur dengan apa yang aku punya, tapi lihat saja dadanya yang bidang, otot perutnya yang sudah membentuk, otot –otot tubuhnya membuatku ingin sepertinya.

 

Rupanya Kak Kevin mengetahui kalau aku sedang melamun, “Dit, kok belum buka baju?” tegur Kak Kevin “Terus, kok kamu malah bengong sih?” katanya sambil meliuk-liukkan badannya. Seperti biasa, dia akan melakukan pemanasan sebelum berenang.

 

 “Ehhh, kakak ini. Siapa yang bengong coba?” sahutku “ Aku tuh lagi merhatiin badan kakak yang bikin Adit iri tau” lanjtuku sambil melolosi pakaianku hingga hanya tertinggal CD saja yang menempel di tubuhku.

 

“Sudahlah,” ujarnya singkat. “Ayo kita lomba?! siapa yang sampai lebih dahulu ke ujung sana boleh minta apa pun kepada yang kalah! Deal?” tantang kak Kevin.

 

“Oke deal, siapa takut? Aku kan pernah menang lomba renang” jawabku menyombong.

 

Kami bersiap, berdiri dia pinggiran kolam. “Satu….. –hening- … TIGA” hitung kak Kevin curang.

 

 “Ah rupanya Kak Kevin harus belajar menghitung dulu,” gerutuku kesal. Aku langsung melesat cepat ke dalam kolam renang berair dingin ini. Ketika baru sampai setengah lintasan, ternyata Kak Kevin sudah sampai di ujung kolam renang ini. Aku langsung meneruskan berenangku. Namun tiba-tiba kram mulai menjalari seluruh anggota gerakku. Tubuhku terasa kaku, perlahan tubuhku mulai tenggelam. Aku mencoba melambaikan tanganku ke atas air. Namun  itu percuma saja, karena tenyata tanganku juga tidak bisa ku gerakkan. Paru-Paruku mulai terisi air yang masuk melalui rongga hidungku. Sempat kudengar Kak Kevin memanggilku, namun tubuhku mulai tenggelam, hingga aku merasakan kalau kembali masuk ke dalam air. Aku tidak bisa melihatnya, hanya bisa merasakan air terus merenggutku masuk kedalam, hingga semuanya terasa gelap.

 

 Kevin POV

Repot jadi gay , apalagi kalo lagi dilihatin waktu nggak pake baju. Iihh kenapa lagi nih Adit ngelihatin aku mulu, malah bengong lagi?, batinku. “Dit, kok belum buka baju?” tegurku “Terus, kok kamu malah bengong sih?” sambungku sambil melakukan pemanasan. Aku meliuk-liukkan tubuhku ke kiri dan ke kanan.

 

“Ehhh, kakak ini. Siapa yang bengong coba?” sahutku “ Aku tuh lagi merhatiin badan kakak yang bikin Adit iri tau, kapan aku bisa punya badan kayak kakak” lanjtunya sambil melolosi pakaiannya hingga hanya tertinggal CD saja yang menempel di tubuhnya.

“Sudahlah,” ujarku singkat. “Ayo kita lomba?! siapa yang sampai lebih dahulu ke ujung sana boleh minta apa pun kepada yang kalah! Deal?” tantangku.

 

 “Oke deal, siapa takut? Aku kan pernah menang lomba renang” jawabnya menyombong.

 

 

Kemudian kami bersiap dia pinggiran kolam. “Satu….. –hening- … TIGA” hitungan curang meluncur dari bibirku. Kemudian aku langsung meluncur dan berenang sekuat tenagak, secepat yang aku bisa. Ujung kolam pun bisa kurasakan, hingga akhirnya aku bisa menyentuhnya dalam pegangan tanganku. “Aku sampai lebih duluan ke ujung kolam renang. Berarti aku pemenangnya.. YEEYY”  seruku senang, setelah itu aku langsung naik ke atas kolam renang. Kuamati Adit yang sednag berenang menyusulku, adik yang kucinta, masih tiga perempat lintasan lagi. Namun aku merasa ada yang aneh, sepertinya tubuh Adit mulai tenggelam. “Adit.. ADITYA.. Aditya..” arghh, percuma saja aku berteriak. Aku mulai terjun ke air untuk menyelamatkan Adit, orang yang aku cinta.

 

Sesampainya aku di dekat Adit, akulangsung menarik badannya keatas, kemudian membawanya ke tepian kolam terdekat. Kuangkat tubuh Adit yang cukup proporsional ini ke atas kolam renang. Melihat tubuh Adit yang terkulai di depanku, membuat anganku terbang entah kemana. Ingin rasanya aku mencumbunya. Cumbu? Apa yang aku pikirkan barusan? “Nafas buatan” ide itu muncul begitu saja difikiranku. Ide yang mungkin  menguntungkan buatku dan juga buat Adit. Perlahan kuangkat lehernya dan mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu kubuka mulutnya. Kemudian aku tarik dagu Adit ke bawah agar mulutnya terkuak. Selanjutnya, kututup lubang hidungnya dengan jariku dengan cara memencetnya. Dan ini lah saat yang aku tunggu-tunggu. Aku meletakan bibirku tepat di bibir Adit. Bibir kami menempel untuk beberapa saat. Aku merasa kalau  bibir ranumnya ternyata manis, membuatku mencandu. Ingin rasanya aku menikmati kemanisan bibir Adit.  “ini buakan saatnya main-main Kevin!”  runtukku dalam hati ketika aku sadar kalau yang aku inginkan bukanlah hal yang patut kulakukan saat ini.  Setelah kembali ke kesadaranku, aku langsung meniup keras-keras udara ke dalam mulutnya, hingga dada Adit yang lumayan bidang mengembang. Kulepaskan tanganku dan bibirku dari Adit begitu aku selesai menghembuskan nafasku kepadanya. Aku biarkan dia mulai menghembuskan nafasnya sendiri. Namun ternyata belum ada reaksi dari Adit. Tubuhnya masih tetap diam tak bergeming. Dan hal itu membuatku semakin takut.

 

“Aduh, Adit, sadar dong.. sadar..” ujarku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya, kemudian aku kembali melakukan nafas buatan hingga berulang-ulang. Setelah melakukannya selama 4 kali. Adit menunjukan reaksi. Adit seperti tersedak, mulutnya mencoba mengeluarkan air yang berasal dari dalam paru-parunya. “Syukurlah Adit, kamu sudah sadar, kamu selamat..” ucapku gembira seraya memeluk tubuh Adit.

Aditya POV

“UHUK.. UHUK..UHUK..” air yang ada di dalamku akhirnya keluar. Paru-paruku menjadi lebih lega sekarang. Aku bisa bernafas dengan teratur kembali. Namun kesadaranku belum pulih total, yang kurasakan hanyalah pelukan hangat yang berasal dari tubuh Kak Kevin. Entah kenapa jantungku mulai berdebar lebih kencang dari biasanya,  jujur aku menyukai pelukan ini. “Kak Kevin?” sapaku kepada Kak Kevin yang memelukku sambil mengucapkan syukur.

 

 “Iya Adit, apa yang kamu rasakan?” tanya Kak Kevin cemas, kemudian dia melepas pelukan kami. Aku merasakan ada yang hilang ketika pelukan kami terlepas. Namun segera terganti ketika tangan Kak Kevin memegangi kedua pipiku. Aku merasakan kalau kedua telapak tangannya menghantarkan aliran listrik yang masuk sampai ke hatiku.

 

“Kak Kevin yang nyelametin Adit?” tanyaku tak percaya.

 

 “Iya kakak yang nyelametin kamu.” jawab Kak Kevin.

 

“Berarti tadi yang memberi nafas buatan itu Kakak?” tanyaku minta penjelasan ke Kak Kevin.

 

“Adikku yang paling bego sedunia. Siapa lagi yang ada di sini?” jawabnya sambil berdiri kemudian dia membantuku berdiri. “Ayo Dit masuk! Abi itu mandi terus pake baju. Entar kamu sakit lagi!” titah kakakku sambil menggandeng tangan kecilku ini.

 

Kupandangi cermin kamar mandi yang cukup besar untuk menampilkan seluruh tubuhku. “Tubuhku ternyata ya bagus-bagus aja kok. Malah proporsional dari pada Kak Kevin..” aku berbicara dengan bayanganku sendiri. Ooh Kak Kevin.. kusentuh bibirku, memori di kolam renang tadi, kembali berputar di kepalaku seperti rekaman saja. Kak Kevin lah yang mencuri ciuman pertamaku, seharusnya aku marah. Tapi kalau aku marah, aku sama seperti orang dungu yang tidak tau berterima kasih. Tapi perlakuan Kak Kevin membuatku terbuai oleh kasih sayang. Apa kali ini aku sedang dilanda cinta?. “Lebih baik aku mandi sekarang.” Ucapku dalam hati

 

Aku lagi-lagi melamun sambil menghadap ke jendela kamar tidurku. Meratapi kisah di kolam renang tadi. Tok.. tok.. tok.  Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Kulangkahkan kakiku ke arah pintu lalu aku membukanya. “Oh Kak Kevin, Adit kira siapa.” Sapaku kepada Kak Kevin.

 

“Adit, kakak boleh tidur di kamarmu malam ini. Kakak tidak terbiasa tidur di kamar yang baru. Mana  sendirian pula, mendingan ditemenin kamu.” pinta kakakku.

 

“Boleh-boleh aja Kak..” jawabku antusias.

 

 

* * *

 

 “ Kak Kevin, ada yang perlu Adit bicarain dengan kakak.” Tuturku sambil mengubah posisi duduk berhadapan dengan Kak Kevin. Melihat tatapannya saja dapat membuatku nyaman dan deg-deg-an.

 

“Apa itu, Dit?” tanya Kak Kevin. “Tapi apa harus aku menanyakan ini ke Kak Kevin ya?” batinku. “Adit mau bicara apa sama kakak?” Kak Kevin kembali bertanya kepadaku.

 

“ Kak, kalo orang sedang dilanda cinta itu ciri-cirinya seperti apa ya, Kak?” tanyaku. Dapat kulihat ekspresi Kak Kevin berubah jadi heran dengan petanyaanku.

 

“Orang lagi kasmaran itu cirinya  satu, kamu akan nyaman berada di dekat orang yang kamu cintai. Dua, kalo orang yang kamu cintai tidak ada di sisimu kamu akan merasa kosong. Misalnya kamu lagi gandengan dengan dia, tiba-tiba dia pergi, kamu pasti akan merasa kehilangan. Tiga, kamu akan selalu berdebar jika di dekatnya,” jawabnya lugas. “Emangnya ada apa sih kok kamu tanya-tanya begituan?” lanjutnya sambil tersenyum memamerkan lesung pipitnya.

 

“Oh begitu ya Kak. Kelihatannya aku sedang tertarik dengan seseorang sih, Kak..” jawabku yang langsung membuat wajah Kak Kevin yang tampan menjadi kusut seketika. “Kak Kevin kenapa sih wajahnya ditekuk begitu?” ejekku, karena aku masih bingung dengan perubahan ekspresi wajahnya.

 

“Hmm.. Aku cemburu dengan orang yang kamu cinta. Kakak sebenarnya tau ini salah, tapi kakak sudah tidak bisa membendungnya lebih lama lagi, segala yang ada dari dalam maupun luar dirimu membuat kakak mencandu. Bibir ranum kamu terasa memabukan kakak. Aku cinta kamu Aditya Permana.” Jelas Kak Kevin panjang kali lebar sama dengan luas. Jawaban yang membuatku terkaget-kaget sekaligus gembira. Perkataan yang tak pernah kusangka sebelumnya. Bibirku terkatup rapat, bergetar pilu, air mataku mengalir. “Adit kenapa menangis? Adit sedih dengan pengakuan Kakak?” tanya Kak Kevin cemas, kemudian matanya memerah diikuti air mata yang mulai menetes.

 

 “Bukan sedih,” jawabku. “Ini bukan air mata kesedihan tapi ini air mata kebahagiaan kak.” Lanjutku sambil tersenyum kepadanya.

 

“Maksudmu, cinta Kak Kevin tidak bertepuk sebelah tangan?” tanya Kak Kevin penuh curiga. Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku. “Kalo gitu  sesuai perjanjian lomba tadi, kakak mau minta sesuatu yang harus kamu jalani!” ujarnya, aku menatapnya. Aku ingin segera tahu apa permintaannya. “Maukah Adit jadi pacar Kevin?” lanjutnya.

 

Aku langsung menganggukkan kepalaku antusias, “Mau Kak Kevin.. Mau..” jawabku sambil menghambur ke arahnya, lalu memeluk erat tubuh Kak Kevin. Kak Kevin membalasnya dengan ciuman yang lebih dari yang tadi sore. Sangat mencandu, sangat romantis.

 

“I love You, Aditya Permana” ucapan romantis Kak Kevin meluncur merdu disusul kecupan singkat di bibirku.

 

“I love You, Kevin Dharma Permana,” sahutku sambil memeluk erat Kak Kevin.

 

EPILOG

Kugenggam tangan seorang pencuri ciuman pertamaku, seorang kakak, sekaligus kekasihku sambil memandangi indahnya hamparan rumput hijau nan tinggi. Angin semilir membuai hati ini. Awan-awan membuat daerah di sini semakin teduh, semakin syahdu bersama orang yang aku cintai. Sekarangku merebahkan badan di Bukit ini, bersama orang yang aku cinta, Kak Kevin.

 

“Tempat ini sungguh indah ya, sayang..” kata Kak Kevin. “ Iya, akan semakin indah bila berada di sini bersama orang yang aku cinta.” Lanjutnya, sambil memberiku ciuman dikeningku.

 

-THE END-

Pertama kali baca cerpen ini yang ada dipikiranku langsung berteriak. Oh tidaaakkk… ini incest ternyatah. Tema yang selalu sukses bikin aku merinding.hahaha. Tapi, itukan terserah penulis mau nulis apa. Yang jelas aku suka.hehehe.

 

Oh ya dek, waktu baca cerita kamu aku langsung bayangin kalau tokohnya itu Allan sama Dave. Biar aku enak gitu ngeditorinnya. Jadi kayak nulis cerita sendiri,hahaha. *nengok FP19 yang baru jadi 6 lembar* 😦

 

Aku ada nambahin beberapa kata biar lebih enak dibaca tapi alurnya gak aku rubah sama sekali. Hehehe.

 

Untuk tulisan pertama ini termasuk bagus lho. Coba kamu baca karya pertamaku. Pasti langsung ngeri deh,haha.

 

Buat Readers, ditunggu komennya. Kalau gak komen berarti Floque 19 gak lanjut,hahaha.

Sorry for typo and everything…

 

~Daadddaaahhhh~

70 komentar di “Brothers Become Lover

  1. aaaahhh sweet meskipun alurnya ngebut banget but its ok
    New anceman lo gak enak banget dah -_- pokoknya FP19 harus cepat publish kalo gak gue akan nyuruh Cassie buat rape elu. TITIK. \-,-/

    • Iya Joe waktu nulis ngebut” ngejar waktu, kan msih Ujian, jadi ngisi waktu bosan aja sih..
      Makasih ya udah mau komen,
      Ditunggu komen berikutx

    • Incest pun juga cinta
      Hehehehe
      Cinta dapat merubuhkan norma yang ada
      Cinta kan buta.. Asal hati yang berbicara, semua akan terjadi
      Gitu aja sih pendapatku..
      Makasih ya udah mau komen

  2. oohh , ternyata onew yang editorin, pantes masih banyak typonya -_- *pissss

    buat ceritanya… hmm mungkin bahasanya yang terlalu baku kali yaa, coba bikin yang lebih santai *soktau 😀

  3. hm. ceritanya menarik, tpi ada beberapa ending yg terlalu cepat. mis: saat kevin nembak adit di kmar itu. rasanya alurx terlalu tergesa2 *halah soktau loh vianz*.. . . tpi ceritanya tetap bgus kok. .keep writing. http://gaychat.muf.mobi .. kunjungi ini

  4. Makasih Kak Onew, udah mau ngepost cerpen pertamaku yang jelek ini..
    tema incest sih
    Entah dapet angin apa
    Ingin aja mbuat tema ini..
    Maaf ♈ª kalau pendek..
    Joe buatnya waktu masih Ujian Sekolah sih..
    Makasih yang udah mau komen, yang lain Joe tunggu ya…

  5. Haduh,,kak Onew crita yg Perkamen blum tamat udah bkin crita baru.
    Alur critanya bagus juga sih tapi terlalu pendek tau”udah bersambung.aja.

  6. Gue sebenarnya gak begitu suka incest, tapi cerita yang ini menarik juga.
    Sayangnya alurnya kayak orang lagi kejar-kejaran, cepet banget. Intinya bagus pisan lah.

  7. Kenapa jadi pada suka ngancam ya penulis di blog ini hahaha *kebiri onew*
    Terlalu singkat ya sampai bengong sendiri pas enak baca eh tau tau uda epilog.
    Juga gak ada konflik krn kan ini incest ya, masa org tua mereka oke oke aja.Huft.Hehe

    • maaf ya tulisan pertamaku kurang memuaskan, mungkin ke depanx
      masukanx akan menjadi acuanku membuat
      tulisan yang lebih WOW..
      Hehehehe
      Makasih udah komen

  8. Wow. Ini mah buat tulisan pertama keren banget.. Tp kalo menurut gue mah alur nya pas..
    Tp nih cerita sama kayak gue yg suka sama abang sendiri.. huhh *miris 😦
    Eh lo masih SMA apa SMP??

  9. Jo. kalo lo nulis nggak bole pakek kata2 – cuman iseng atau ngisi waktu karena bosan, atau apalah, nulis itu harus dari dalam hati biar maksimal. bukan gue sok ngegurui ya tapi itu mah menurut gue.

    tulisan pertama ya? bagus kok, lumayan banget daripada tulisan gue yg pertama. si *kita* itu yg amburadul. tapi Saran aja nih, jangan terlalu soft nulis dialog, kasih bumbu lebih banyak lagi, biar pembacà nggak ngantuk, *gue sok pinter banget dah ah* tapi itukan cuman menurut gue yaaa hihihi. jangan didenger kalo menurut lo nggak bener. tapi gue salut bgt. ini cerpen kan? gue nggak pernah bisa buat cerpen lho *curhat

    • Makasih udah mau baca tulisan pertamaku ini.. Makasih juga udah mau mberi masukan.. Biar ke depan’x bisa lebih baik lagi..
      Ini cerpen kog Hehehe 😀

  10. Hai joe ! Nambah lagi aja neh authornya haha. Salam kenal ya.
    apa deh new selalu ngancem dasar lelaki galau hobinya ngacem gara gara ga ada pacar yang bisa diancem haha :’)
    Haha ga pernah kebayang si cerita brother become lover in our reality life haha. Naik yang reguler aja jo ceritanya biar ga buru buru sama pindah povnya cepet juga hehe. Tapi itu juga pendapat seorang amatiran, ntar sesepuh yang lain juga permak kamu deh, over all u rock dude youre enough brave to write some story *pelukjoe*. Ga mau peluk onew ngancem mulu 😦 tapi cium kening aja haha *ciumkeningonewcaem*

      • Haha apa dah ga boleh gitu kata siapa jelek. Hebat kok uda berani memulai juga. Ga ada yang bisa diraih cepet kan segala sesuatu, roro jonggrang aja gagal dapet 1000 candi. Oke yang terakhir a abaikan.haha. Sini senderan dulu di pundak satya 🙂

  11. hmmm… Kayak lagi nonton F1,,, cuuusss tau tau udah End.
    Berhubung Erd juga hanya penulis abal2, jadi gak bisa kasih kritikan.
    Well, keep writing!
    Itu ajah. Erd juga mau cuusssss #dadagh ganteng

    oh iya, buat Onew unyu-ku sayang 😛
    FP19 cepetan dilanjut looohh,,, klu gak, siap2 diteror cowok ganteng hohohoho

  12. Ada typo-nya :
    Abi itu mandi terus pake baju. Entar kamu sakit lagi!”

    Selebihnya ceritanya bagus kok .. ^^ Keep Writing !!

  13. Is najis amat cerita loe………..mαsα pacaran ama saudara kandung sih mdah2n gua g bakalan kya gtuan………tp buat tulisan loe ceritanya terlalu simple jd pembaca kurang dapat fellnya………tp lumayanlah untuk pemula…” Senyum ketus”……..(Kyak yg komen bsa nulis αנα) ƗƗaƗƗaƗƗa “̮ ƗƗaƗƗaƗƗa “̮
    HªhªhªHªhªhªhªHªhªhªHªhªhª….. Cerita cnta gue ja g rampung2

    • Makasih udah komen,
      Entah Joe baru kena angin topan kali ya..
      Bisa nulis tema ini..
      Mudah”an ke depannya bisa lebih baik lagi..

  14. walau ceritanya pendek dan sulit dipahami… karena terlalu singkat.. tapi salut buat kamu.. karena kamu pertama kali nyoba… nah aku aja belum tentu kayak gini kalau bikin cerita.. apalagi pertama….mungkin sangat buruk kaau aku yang nyoba… tapi semangat aja.. dan teruskan..

  15. yg ini alur nya super xpress y.. g ada konflik,jd kurang greget bacany 🙂
    cemungud y joe.. jgn berhenti nulis y?? aq tungu karya kmu selanjutnya..

  16. Iya bener pas baca judulnya jadi agak sedikit risih tapi keseluruhan ceritanya bagus kok cuman tadi ada sedikit typo nya . Pokoknya bagus deh:D

    Tetap semangat \^_^/

  17. Gay dan incest? Wahhh sungguh dosa besarrr, tapiii aku sukaaaaaaa hahahaha
    Ceritanya bagus tpi alurnya emang kecepetan sih.. Di tunggu tulisan yg lainnya 😉

    • Makasih febby udah mau mampir dan baca ceritaku…
      Cerita selanjutnya mungkin lama banget utk ngebuatnya..
      Harus fokus UN, demi masa depan *apaansih*

  18. Waahh, ceritanya bagus >,<

    dari aku kecil sampe sekarang aku selalu berharap bisa punya kakak cowok
    #hehe
    tapi aku nggak bermaksud incest kayak gitu loh ya

    walopun joe bakal lama banget untuk bikin cerita selanjutnya . . .
    tapi yang penting nantinya akan bikin cerita lagi kan? ^,^

    • Hehehehe.. Makasih udah komen…
      Pasti buat cerita lagi dong, hanya ceritanya kupending dulu, masih banyak tugas yang harus kuselesaikan.. >.<"

  19. saya malah mikir masa depan kakak-beradik itu, kayaknya bakalam kelam banget yah? secara orang tua udah pasti tdk bakal merestui #mikirnyakejauhankah? (^_^)

    • Kelam..?? Maybe yes or maybe no… Yang jelas sih cinta itu memang berliku ada aja rintangan’x…
      Thanks udah mau komen cerita express ini

  20. sorry memang aku gak suka percintaan incest biarpun cerita straight ataupun gay,,
    tapi kalau segi cerita emang sweet tapi terlalu ngebut jadi gak jelas alurnya.
    hmm maaf ya

  21. Sebelumnya aku ucapkan salam kenal buat para penulis blog ini.
    Pertama kali baca blog ini saya salud banget. Cerita yang saya baca adalah “deal” cerita yg bagus, tapi sayang cerita diatas telah membunuh semangatku untuk meneruskan petualanganku dalam blog ini.
    Joe(penulisyg mengaku cerita diatas adalah karyanya) sangat disayangkan kalau anda berbohong dengan sesuatu yg tidak sepatutnya diungkapkan. Maksudnya gini.saya salah satu manusia yang suka menjelajah blog dan cerita diatas sudah pernah saya baca jauh jauh hari satu atau dua tahun yang lalu. Jadi tidak masuk akal kalau ini hasil karya anda dan dalam.koment anda..dengan bangganya anda mengatakan anda terburu buru menulisnya.
    Saya berjanji akan berusaha mencari blog yg pernah memaparkan cerita yg sama dengan cerita anda ini. Semoga ketemu.
    Terimakasih.

Tinggalkan Balasan ke Erdbeere Batalkan balasan