Book 1 : Fire


elios

Permulaan

By: Helios

 

Magic?? Di zaman modern seperti sekarang ini?? Mungkin orang akan tertawa kalau masih ada yang percaya dengan hal-hal semacam itu. Namun, mereka sebenarnya tidak tahu bahwa masih ada Warlokia­­___penyihirberdarah campuran dengan elemental. Yups, Seperti aku ini…….

Namaku Eleazar Syailendra Djosevi Dragomir. Panggilan akrabku Ezar. Nama Syailendra dan Dragomir aku peroleh karena aku memiliki dua darah bangsawan sekaligus, yakni dari Indonesia (Solo khususnya) dan Russia. Hehehe, campur aduk memang aku.Sejak lahir aku selalu berada di Russia bersama keluarga Oma Vasilissa. Tapi setiap beberapa bulan sekali, keluargaku yang dari Indonesia___keluarga Nenek Rahayu___datang berkunjung. Kalau sudah begini, kondisi akan sangat ramai karena setiap waktu kami selalu bersenang-senang bersama.

Aku ini pribadi yang mandiri. Sedari kecil terbiasa melakukan segala hal sendiri tanpa bantuan siapapun. Gak seperti kebanyakan saudara-saudaraku yang manjanya minta ampun dan selalu berkoar-koar ke semua orang tentang kekayaan keluarga besar kami. Bukan gayaku banget.

Oh iya. Waktu aku kecil, aku selalu bermain dengan kelima sahabatku. Diantaranya William, Gerdian, Adrian, Chriss, dan Valant. Yang unik dari persahabatan kami adalah ibu kami sama-sama orang Indonesia sehingga bisa dibilang kami ini anak-anak Indo. Diantara kami berenam, aku lah yang paling tua. Tapi bagi kami usia bukanlah penghalang bagi persabatan kami.

~~~***~~~

Acara Piknik Keluarga, 12 Maret 1999

Awal perjumpaan kami dimulai ketika piknik keluarga. Saat itu, orang tuaku juga mengundang teman-temannya. Karena aku tidak begitu mengenal mereka kuputuskan untuk bermain ayunan sendirian. Tak disangka-sangka datanglah lima orang anak menghampiriku. Kupikir aku bakal di bully atau apa. Ehhh, ternyata mereka hanya ingin bermain bersama denganku. Hehehehe. Kecil-kecil tapi udah paranoid aja.

Satu per satu mereka mulai memperkenalkan diri. Dari kelima anak itu hanya satu yang sikapnya malu-malu kepadaku. Bagaimana tidak? Ia saja tidak berani menatapku,apalagi saat berjabat tangan,sekujur tubuhnya langsung menggigil seperti orang melihat hantu. Aku yang penasaran beranjak dari ayunan untuk mendekatinya. Dengan hati-hati kugenggam kedua tangannya. Lalu kuangkat dagunya dan secara perlahan membuatnya menengadah hingga kedua mata kami bertemu.

“Aku ini orang, bukan hantu, nggak perlu takut denganku” kataku lembut dengan logat khas anak kecil.

“Ehmm, iya” jawabnya masih malu-malu.

“Nama kamu siapa? Kalau aku Eleazar”

“Namaku Valant. Hehe..”

Semenjak hari itu kami berenam selalu bersama. Kejar-kejaran, main petak umpet, bersepeda, apapun pasti berenam. Kami juga punya keinginan yang sama yaitu menjadi penyihir. Itupun aku yang mulai sewaktu kami sedang bersantai dibawah pepohonan pinus yang tumbuh di sisi barat puriku.

“Kawan, aku mau jadi penyihir api. Kan keren tuh bisa ngeluarin api dari tangan, kalau kalian inginnya jadi penyihir apa?”

“Aku maunya elemental air. Soalnya air itu sumber kehidupan” kata Chriss.

“Aku angin. Kan angin itu bisa jadi badai hehe” kata Adrian nyengir.

“Bumi. Soalnya bumi kuat, namun juga indah dengan segala kehidupan yang ada dipermukannya” kata Gerdian bijak. Untuk yang satu ini kami berlima mengangguk bersamaan.

“Kalau aku elemen penjaga aja” kata William malas-malasan.

“Hah? Gak ngerti” kini giliran Chriss yang garuk-garuk kepala.

“Makcudnya logam. Logam itu kan kelas. Nah dengan icu aku mau jagain kalian. hihihi” setelah beberapa lama kami akhirnya bisa ngeh ama kata-kata William. Maklum dia itu cadel dan kadang suka gak jelas ngomongnya.

“Kalau kamu apa, Val?” Tanya Adrian sambil makan biscuit.

“Kalo aku…ehm.. apa ya? Oh ya. Cahaya aja deh” katanya polos.

“Lho? Kenapa cahaya? Kenapa gak api aja kayak aku?”

“Soalnya, api itu kan warna apinya merah. Kalo cahaya warnanya putih. Warna kesukaanku”.

“Eh, main lagi yuk?”ajak Adrian.

“Ayo aja. Hahahaha…. ” tawa kami bersama.

Kamipun bangun dan kembali lagi bermain selayaknya anak kecil pada umumnya.

~~~***~~~

Pesta Ulang Tahunku, 21 Agustus 2001

Persahabatan kami walau baru berjalan lebih dari dua tahun namun rasanya sudah seperti sejak lahir. Malah kami berenam sepakat mengembangkan hubungan ini menjadi persaudaraan. Meski begitu tentu saja keadaan ini tidak bertahan lama hingga pada suatu hari kami terpaksa berpisah (entah memang kebetulan atau apa) karena pekerjaan orangtua masing-masing.

Saat itu usiaku menginjak 8 tahun dan mereka berlima 7 tahun. Sempat terjadi adegan tangis yang mengharukan diantara kami berenam. Valant aja sampai memelukku sedangkan empat yang lain saling berangkulan dalam tangis, bahkan orang tua kami masing-masing sampai terharu ketika melihat kami. Hal ini terjadi saat ulang tahunku. Sungguh ini merupakan kado sekaligus perpisahan yang tak akan pernah terlupakan,baik bagiku maupun kami berenam.

“Hei..hei. Kita kan udah gede. Masa masih nangis gini” kataku berusaha menghibur mereka, terutama Valant yang nangisnya tidak berhenti-henti dipelukanku.

“Kamu enak bica bicala gicu. Coalnya kamu yang paling gede” Meski William ngomongnya sambil nangis, tapi justru cara ngomongnya itu yang bikin kita bisa sedikit melupakan kesedihan kami.

“Oh iya. Anak-anak, tante punya cerita nih. Ceritanya tentang persahabatan Tante Eirishka dan orang tua kalian, kalian mau dengar gak?” bujuk Ibuku untuk mencairkan suasana.

“Mau. Mau denger!!”, jawab aku dan teman-temanku bersamaan.

Ibuku lalu mulai bercerita. Dulu sewaktu masih kuliah, Ibuku mempunyai seorang teman cowok yang amat dekat. Cowok itu adalah orang yang suatu hari akan menikahi Ibuku. Yups, dia adalah Ayahku. Nah, masing-masing diantara mereka memiliki gank yang beranggotakan enam orang. Kedua gank itu selalu bersama hingga pada saat mereka dewasa, mereka sepakat untuk bersatu atau dengan kata lain masing-masing dari anggota saling menikah (pas bagian ini ayahku dan orang tua yang lainnya langsung salah tingkah saat diperhatikan oleh kami berenam). Beberapa tahun mereka tetap bersama untuk sekedar bersenang-senang atau hangout bersama. Hingga akhirnya mereka mulai sulit bertemu karena masing-masing pasangan sudah memiliki kesibukan. Disatu kesempatan, mereka akhirnya membuat suatu perjanjian persaudaraan dimana mereka akan menjadi saudara untuk selama-lamanya.

“Bagaimana anak-anak? Indah bukan persahabatan kami?” Kini mulai Ayahku yang angkat bicara.

“Banget, om. Chriss juga pengen punya persabatan yang langgeng. Kalian mau juga kan teman-teman?” Kami mengangguk serempak sebagai tanda persetujuan.

“Oma merasa kalau kita semua ini telah diikat oleh takdir yang sama. Selama berabad-abad, setiap generasi dari keluarga-keluarga kita semua pasti selalu bersahabat. Begitu pula dengan Oma beserta kakek-nenek kalian dan juga Tante Eirishka beserta orangtua kalian. Oma juga yakin kalau kalian terikat dengan takdir yang sama,jadi kalian tidak perlu khawatir. Meski kalian sekarang akan berpisah pasti suatu saat kalian pasti akan ketemu lagi” hibur Oma Vasilissa.

“Oma betul. Lagipula, ini kan masih dalam suasana ulang tahun Eleazar. Harusnya kita kan bergembira. Iya kan teman-teman?” ujar orang tua Adrian pada para orang tua yang lain dan merekapun mengangguk setuju.

Akhirnya pesta kembali berlanjut dengan meriah. Diakhir acara kami sepakat untuk tukar kado dan tidak mengucapkan kata perpisahan. Karena kami yakin sejauh apapun jarak memisahkan, kami pasti akan bertemu kembali.

 

~~~***~~~

Waktu berlalu dengan cepat,tidak terasa aku sudah menjadi seorang remaja. Bertahun-tahun sudah kami tidak memberi kabar satu sama lain. Bukan karena kami musuhan, tapi kontak diantara kami seperti menghilang perlahan sampai benar-benar putus kontak.

Diusia-usia seperti ini pasti mental para remaja-remaja lainnya sedang dalam tahap yang benar-benar labil,tapi hal itu pantang terjadi padaku. Justru ketika diusiaku yang baru 14 tahun, aku sudah membuat sebuah keputusan yang amat mengguncang keluarga besarku. Bagaimana tidak? Aku memutuskan pindah dari Russia ke Indonesia seorang diri hanya untuk mencari suasana baru, sekolah, kuliah, dan bekerja. Pilihan kepindahanku jatuh pada sebuah kota besar di Indonesia apalagi kalau bukan Jakarta. Mendengar keputusanku itu Nenek Rahayu sempat menawariku untuk tinggal bersama keluarga besarnya di Keraton Solo jika aku tetap kekeuh pindah ke Indonesia. Tapi dengan halus aku menolak permintaan itu. Bagiku, saat inilah waktu yang tepat untuk menentukan pilihan hidupku sendiri. Itulah yang membuat keluarga besarku bangga karena keberanianku yang memutuskan untuk pindah ke sebuah tempat yang asing dan belum pernah kulihat sebelumnya. Sesampainya aku di Bandara Internasional Soekarno Hatta, kuputuskan untuk melepas “embel-embel” Syailendra dan Dragomir. Sebagai gantinya, aku akan menggunakan nama Ezar Kurniawan selama disini.

 

~~~***~~~

Begitulah sepenggal masa laluku kini bisa dibilang aku sebagai salah seorang yang sukses di Jakarta. Dengan pekerjaanku yang sekarang sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan berskala internasional, aku bisa mencukupi kehidupanku. Orang-orang pasti tidak akan percaya kalau aku baru berusia 20 tahun. Usia yang terbilang terlalu muda untuk menjabat posisi sepenting ini. Tidak aneh memang bagiku pasalnya selama mengenyam bangku pendidikan aku mengalami beberapa kali akselerasi dan lulus kuliah bahkan dapat menyelesaikan program S2 dengan predikat sebagai lulusan termuda. Soal kemampuan…..tidak diragukan lagi, sodara-sodari.

Perawakanku bisa dibilang WOW. Penampilan serta Inner beauty-ku yang khas keturunan Indo campuran memang amat sangat terpancar hingga aku terkadang menjadi pusat perhatian di sekitarku. Aku masih ingat ketika aku melamar pekerjaan beberapa tahun lalu banyak staff-staff senior yang melirikku ketika memasuki lobby.

Wah, ada barang baru nih….

Hmm…..harus gua dapetin nih anak baru

Aduhh…..!!!! ganteng banget nih orang. Pengen deh minta pin BB nya” jerit kecil sekretaris centil dari balik meja resepsionis.

Lumayan ganteng sih. Bisa-bisa jadi saingan gua nih…” kata seorang supervisor yang dengan angkuhnya melewatiku.

Begitulah beberapa komen yang bisa aku dengar. Tidak banyak orang yang tahu kalau aku mempunyai beberapa kemampuan khusus. Diantaranya, aku punya pendengaran ekstra sensitif, membaca pikiran dapat menguasai berbagai bahasa dan juga daya pikat yang luar biasa. Ini pula lah yang bisa membuat ku mengalami beberapa kali akselerasi dan dengan mudah mendapatkan pekerjaan, disamping juga memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Semua kemampuan ini kuperoleh ketika aku masih di Russia. Hahhh…. Memikirkannya saja rasanya baru seperti kemarin bagiku.

 

____Flash back____

 

Pekarangan Puri Dragomir, 27 Oktober 2004

Hari itu­­­ entah kenapa Oma Vasilissa menghampiriku bersama Nenek Rahayu yang kebetulan baru datang dari Solo. Mereka ingin sekali membicarakan sesuatu secara empat mata___i mean, enam mata denganku. Sebelum membuka topik, mereka berdua memberiku dua buah kotak antik berselimutkan kain merah dan kain batik.

“Bukalah ke dua kotak ini, cucuku” pinta oma dan nenek bersamaan.

Pada kotak berkain merah, terdapat sebuah kalung berliontin Naga. Sedangkan pada kotak berkain batik, terdapat sebuah keris ber-luk 13.

“Apa maksud semua ini nek? Oma?” tanyaku pada mereka berdua.

“Sebelumnya izinkanlah Omamu bercerita lebih dulu” kata Nenek Rahayu.

“Begini cucuku. Maksud kami memberimu ini berhubungan dengan kegentingan yang saat ini sedang terjadi. Voldera telah bebas dari penjaranya”.

“Hah? Oma serius? Bukankah ia hanya mitos tua belaka?” tanyaku heran.

“Tidak, dia benar adanya. Penyihir itu telah bebas sekarang. Itu karena, mantra segel kuno pada penjara sihir telah lenyap. Kami menduga bahwa Penjara Sihir Alcatera telah dibobol oleh keturunannya, Romedal.”

“Bagaimana Oma tahu tentang semua ini?”

“Lihat ini. Iluraminati !”. Oma menjentikan jarinya dan muncul lah bola api merah. Dari bola api tersebut keluarlah seekor naga kecil.

“Be..rar..ti…berarti….oma adalah..”

“Iya, cucuku. Oma adalah The Elemental.” akuiOma.

Sulit dipercaya kalau Oma Vasilissa adalah penyihir api selama ini, aku lalu ingat akan salah satu mitos tua tentang beberapa keluarga-keluarga bangsawan__berdarah campuran penyihir dan pengendali elemental yang disebut juga warlockia__eropa timur. Diantaranya adalah Dragomir, Ivashkov, Belikov, Gregorian, Romanov, dan Preminger yang kemudian menamai diri mereka sebagai The Elemental.

“Tunggu dulu. Kalaupun benar, bukannya aku dan teman-teman kecilku memiliki nama belakang seperti para The Elemental? Apa kami juga warlockia?”

“ Tepat sekali. Oma ingin kamu beserta kelima sahabatmu itu bersatu untuk melenyapkan Voldera dari muka bumi ini. Hanya kalian harapan kami. Kami sudah terlalu tua”.

“Tapi bagaimana caranya? Aku sama sekali tidak tahu dimana keberadaan mereka sekarang ini”

“Karena itulah kamu memerlukan bantuan Nenek Rahayu. Kamu ingatkan Nenek Rahayu pernah menceritakan cerita-cerita jawa yang erat kaitannya dengan Gusti Kanjeng Ratu Laut Selatan? Nah, nenekmu ini masih memiliki hubungan darah dengan beliau” jelas Oma sambil tersenyum pada nenek.

“Kalau begitu Ayah dan Ibu juga seorang…..”

“Iya cucuku. Ayahmu warlockia dan ibumu adalah putri penjaga laut selatan. Namun kamu pasti tidak menyadarinya. Itu karena ketika Ayah dan Ibumu menikah, mereka berikrar agar berusaha semaksimal mungkin hidup selayaknya manusia normal”jelas Nenek.

“Pantas saja.…. tidak kusangka bahwa keluarga besar kita ternyata bukanlah bangsawan biasa. Oh iya Nek, apa kiranya yang kubutuhkan dalam mencari teman-temanku?”

“Itu sebabnya nenek memberimu Pusaka Syailendra. Keris luk 13. Keris ini bisa menjadi senjata apapun sesuai kebutuhan. Keris itu juga dapat menjadi penunjuk arah dan kamu dapat menggunakan ini untuk menemukan mereka”, jelas nenek.

“Namun ada satu yang kamu perlu tahu. Diantara kelima keluarga lainnya, keluarga Romanov paling susah terlacak akhir-akhir ini. Itu karena…..” Oma menggantung kalimatnya.

“Karena apa, oma?”

“Sebagian anggota Keluarga Romanov telah menghilang tanpa jejak. Kami mengira ini perbuatan Voldera dan keturunanya. Itulah sebabnya energivalinor dalam keluarga tersebut nyaris menghilang. Namun kita patut bersyukur karena beberapa anggota Romanov berhasil selamat, sehingga kita masih memiliki peluang. Prioritas kalian adalah menemukannya sebelum Voldera menemukannya jika sampai telat menemukannya…. kita tidak ada kesempatan lain”jelas Oma.

“Sekarang, pakailah kalung tersebut dan cabutlah keris dari sarungnya”pinta nenek padaku.

Aku pun memakai kalung tersebut dan mencabut keris dari sarungnya. Tiba-tiba saja, cuaca diluar yang tadinya cerah, kini berubah gelap. Semilir angin berubah menjadi badai ganas. Petir menyambar dari segala penjuru langit. Ditambah dengan munculnya cahaya merah terang yang diikuti dengan keluarnya sesosok naga raksasa dari kalungku. Yang membuatku takjub sekaligus ngeri, badai yang berhembus berubah menjadi pusaran api maha dahsyat yang membumbung tinggi menembus langit dan diselingi raungan naga yang begitu keras.

“Selamat cucuku.” kata Nenek.

“Engkau kini telah menjadi warlockia api. Gunakan kekuatan magic, pengendalian, dan keris itu dengan bijaksana” kata Oma.

“Dengan kamu memakai kedua benda ini, kamu akan mendapatkan kemampuan-kemampuan khusus yang tidak dimiliki manusia kebanyakan” jelas Nenek.

“Berjuanglah cucuku. Demi Dragomir, demi Syailendra, dan juga seluruh umat manusia.” pesan oma.

“Baiklah. Akan kujalankan tugas ini. Demi kita semua.”sahutku dengan mantap.

 

______End Flash back_____

 

~~~***~~~

 

Apartemen Boulevard Residence, 7 April 2013 pukul 07.00 pagi

Hari ini kebetulan libur panjang. Dikarenakan perusahaan kami sedang merayakan kesuksesan targetnya, Mr. Aria selaku direktur utama memutuskan untuk meliburkan pegawainya selama beberapa hari. Tentu saja kesempatan ini kupergunakan untuk pulang lebih awal. Sesampainya dirumah aku puaskan hasratku untuk tidur. Tak terasa waktu bergulir cepat. Ketika bangun, rupanya sudah menunjukan pukul 07.00 pagi. Yang membuatku heran sendiri, rupanya aku tidak melepaskan seragam kantorku dari kemarin sore. Tanpa pikir panjang, kutelanjangi diriku lalu bergegas ke kamar mandi.

Usai mandi, kulilitkan handuk di pinggang dan berjalan menuju pantry. Masih pagi seperti ini memang nikmat kalau minum secangkir jasmine tea. Setelah kuseduh, aku menuju kulkas untuk mengambil apel lalu kucomot pisau buah dari laci. Ketika aku mengupas kulit apel, pisau yang kupegang meleset dari kulit apel dan malah melukai tanganku hingga berdarah. Seketika aku merasa pusing. Aku memang tidak tahan dengan bau amis darah yang makin lama makin menggelitik syaraf penciumanku, kupandangi darah itu mengalir dari tanganku. Darah yang tadinya mengalir deras keluar semakin lama semakin melambat, begitupula waktu disekelilingku berjalan semakin lambat. Saat tetes yang kesekian terjatuh, waktu disekitarku seketika berhenti.

Dalam tetes darah itu, kulihat suatu titik hitam yang semakin lama semakin melebar. Yahh, kegelapan. Kegelapan yang perlahan menyelimuti dunia ini, dari situ juga, kulihat sosok penunggang naga hitam beserta pasukannya mulai menebar terror dimana-mana. Dalam kepanikan tersebut, munculah seorang pemuda yang amat ketakutan entah darimana dan langsung mendekap dadaku begitu kuat. Aku yang tidak tahu apa-apa, hanya bisa membiarkannya saja berbuat demikian. Tiba-tiba naga itu mengeluarkan lengkingan yang sungguh memekakan telinga. Si penunggang juga mengerang sambil menghunus pedangnya kearah kami berdua. Dari erangannya itu aku bisa menangkap tiga kata darinya. “Bloodstone”, “Saphire”, dan “Romanov”.

Waktu lalu kembali berjalan seperti sediakala dan darah itu akhirnya jatuh ke lantai. Ku kerjapkan mataku. Darah ditanganku masih mengalir walaupun tidak sederas tadi, segera aku menuju cabinet P3K dan langsung kusambar Betadine serta plester antiseptic. Setelah mengobati lukanya aku kembali terdiam.

“Siapa ya pemuda itu? Mengapa aku merasa harus melindunginya? Lalu apa hubungannya dengan bloodstone, sapphire, dan…. Tunggu dulu. Bloodstone, sapphire, dan ro..roma…Romanov?Apa jangan-jangan pemuda itu adalah….keturunan Keluarga Romanov yang harus kucari? Tapi…….ARGGHHH!!! siapa namanya? Aku benar-benar lupa. BODOH……BODOH….. disaat seperti ini justru aku lupa pada hal yang penting!!!”

Disaat pergolakan batin itu, kulihat keris pusaka melayang-layang ke arahku. Keris itu lalu keluar dari sarungnya dan mulai berputar perlahan sebanyak tiga kali searah jarum jam. Selama berputar, dibawah keris itu muncul bayangan yang persis kompas dengan dilengkapi symbol arah mata angin, yakni U, T, S, dan B. Diputaran ketiga keris itu berhenti di symbol T dan muncul pula gambar seorang pemuda yang seingatku sama dengan yang ada dipenglihatanku tadi. Tepat diatas symbol itu. Kini aku yakin bahwa orang yang kucari-cari selama ini adalah pemuda itu. Tidak salah lagi.

“Aku harus menemukannya serta harus melindunginya sekuat yang aku bisa. Meski aku tidak mengingat siapa namanya dan dimana ia sekarang berada, aku yakin aku pasti akan bertemu dengannya. Ini hanyalah permulaan……”

 

*****

____продолжал (prodolzhal)____

50 komentar di “Book 1 : Fire

  1. Hallo Helios!!!

    ini cerita pertama lo bukan sih? alur dan diksi awalannya enak lho, eh pas turun terus kebawah kok ada yang janggal gimana gitu ya? gue juga belum bisa beberin, ada part-part di mana lo ngebuat pembaca jenuh, tapi gue nggak sama sekali skip kok hehe….okeh soal daleman cerita lo cuman sampai sini aja.

    soal teknis nulis, walaupun tulisan gue amburadul gue ngerti sedikit banyak teknis nulis yaa walaupun jarang juga gue pakai kalo gue lagi nulis hihihi…
    1. jangan pakai koma (,) setelah dialog. “Helios ganteng banget”, Irfandi berkata bohong. (salah) — “Irfandi mahluk tuhan paling suci” ungkap Helios jujur. (bener)
    2. jangan kebanyakan pakek (.) titik. lo harus bisa selarasin diksi lo dengan koma (,) nggak sepenggal kata dikasih titik, sepenggal kata kasih titik, itu agak ngeganggu aja sih sebenernya.
    3. di ke pun nya di pisah ada tuh caranya di rumah embah gugle coba deh mampir. contoh kecilnya aja ya. Di mana (di-nya pisah) karena bukan kata kerja. Dientot atau Disepong atau diperkosa atau juga disodok itu digabung (di-nya) karena kata kerja, berlaku juga untuk (ke) dan kalau urusan (Pun) gue kurang jago deh takut salah *CMIIW*yaaaaa

    besok update ke dua nya…

    Helios ini cerbung awas yaaa nggak dilanjutin! gue sodomi pakek koteka lho!

  2. dan untuk Rayan Fauzan, nanti ya lanjutnya gue masih demam, ngelindur nulis si Rayan, jadi daripada nggak jelas jadinya mending gue nggak tulis, kalian kan maunya yang bagus, jadi tunggu waktu yang bagus juga ya, walaupun gue nggak jamin tulisan gue bakalan bagus hahahaahah

  3. magic-fiksi. ya mungkin agak menarik di beberapa bagian, apalagi sama nama2 beberapa hal di cerita ini. Cocok buat penghantar tidur ehehe. Ditunggu sampai book 6-nya ya 🙂

  4. menutur saya sih POV lebih baik orang ketiga di banding orang pertama. tapi terserah penulis sih. ceritanya sih lumayan bagus. tapi sedikit bosan, ketika bikin awal cerita harus lebih misterius, tapi ini malah ketebak ceritanya. maaf jika lancang 😀 selamat menulis

  5. Hey hell-ios. Gw suka isi cerita lu. Genrenya asyik.

    Tapi, ini opini gw aja sih. Lu kudu lebih banyak baca referensi lagi. Terus terang gw bacanya bosen, but same as albus, gw gak skip cerita lu. Nah, knp gw bosen, karena cerita lu terlalu gamblang nyeritain tokohnya, dan terkesan sombong gitu deh.

    Sarannya, lu bikin permainan alur sehingga cerita lu ini ga gamblang nyeritainnya.

    Be better, moga hasil tangan lu bisa bernilai syukur kalo bisa ngisi pundi2 rupiah. 😉

    • HOREEEE!!!! ada kritik lagi.
      hehe #ababilmodeon
      well, untuk tokoh eleazar/ezar ini, pengennya ku buat agak rumit.
      sombong??? masa sih?? aku aja gak tau kalo eleazar ini sombong. mungkin karena dia punya kelebihan aja kali ya.
      wkwkwkwk
      eh iya. kira ada refrensi buat aku gak, kak??
      soalnya, untuk genre seperti ini, #jujur deh# susah banget.
      soalnya kebanyakan pada bergerak di bidang school life ama dan romansa gitu. hehehe
      mohon petunjuknya

      • kalo mw cari referensi, aku punya beberapa judul bagus, tapi aku lupa pengarangnya (cari di mbah google),,
        1.Percy Jackson dan dewa-dewi olimpus
        2.Trilogi (magician guild salah satu judulnya, yg lainnya lupa lg, hehe)
        3.Iluminasi (ini yg paling cocok)

  6. Sombongnya itu terkesan banget pas lu menceritakannya langsung secara gamblang. Jadi sombongnya itu dari POV penulis, helios. Nah coba kalo ceritanya dibikin agak tersirat, buat pembaca agak mikir dikit, deh. Pasti kesan sombong itu berkurang, dan kebosanan otomatis berkurang. Selain itu, bangsawan itu juga kesannya sombong + klise. Tapi terserah elu lah, yg penting lu ga ngubah cerita, cuma skill lu aja di-improve. 😉

    Referensi yah, emmmm. Gw punya sepaket bukunya Dee / Dewi lestari yg elemental gitu. Gw belum baca semua, sih. Baru 2-3 bab, dan itupun jilid 1 (curcol)…
    Mungkin bisa jadi reference. Trus gw pernah liat di tokobuku GRMD, ada novel terjemahan (gw lupa judulnya) yg sequel2 gitu juga. Mungkin ntar kalo sempat gw liat2, atau lu sendiri bisa liat + beli di toko terdekat di kota lu.

    Nice to know you, moga kedepan lu bisa lebih baik lagi dan tetep bisa mempertahankan karekteristik tulisan lu. Soalnya semakin banyak yg lu baca, bisa ngubah karakter tulisan lu…

    • tema yang kuangkat memang klise.
      kakak pasti masih inget ama Vegantaras-nya Onew yang di AVN kan????
      itu salah satu inspirasiku, selain avatar, LOTR, HP, PJ, dll
      hahaha

      • Yup haduh gw (┎ ‘_’ ┒) kok lupa gw kan papa vegan eh oot #ignore , yup karyanya memang kya punya fares juga di BF, knapa selalu ttg master elemen ya, knapa ga tentang warrior atau witch master gitu hahahaaa #ignore again, n jgn pgl gw kak dong cukup esa aja , jujur gw blum bca jd blum tahu mau komen apa , soalnya gw kira repost aj, so gw baca dulu ya

  7. Pertama kali baca bikin merinding, ngk tau nth kenapa #hahaha. Dan kagetnya mirip harry pother 😀 ceritanya. Emng ada ya diindonesia legenda atau cerita penyihir. Hehehe
    =D

  8. Gak tau salah gak tau bener ya… Ini tuh nama keturunannya yang dragomir itu kayak di film vampire academy abis itu vasilissa itu kan tokoh di vampire academy juga dia itu keturunan terakhir dari dragomir

  9. Cerita magic… WOW
    meski pernah baca ni tp br skarang coment ea… Hehe
    pada bgian tenga gk bosen sihc
    tp ceritanya bagus ko…

Tinggalkan Balasan ke arscadet Batalkan balasan